Kerajinan sanggah yang terdapat di Tangeb dan Kapal dari waktu ke waktu tetap eksis. Ini tak lepas dari kreatvitas dan inovasi perajin yang tak pernah mati. Bahkan, dengan kolaborasi material-material baru, seperti batu apung dengan tanah putih atau mil, juga batu bata dan pasir melela dan jenis material olahan lainnya, cukup mampu menggairahkan pasar, dan menarik di lihat di saat perjalanan menuju ke tempat Air Terjun Yeh Kuning.
Kerajinan sanggah di Tangeb hingga Kapal, cukup marak. Wajar karena kawasan ini merupakan sentral kerajinan ini dan konsumen sudah cukup mengetahuinya. Soal bahan baku diperoleh dari Negara dan Karangasem.
Harga beberapa jenis sanggah seperti misalnya sanggah nongedong berukuran standar cukup bervariasi, antara lain rong tiga Rp 2,5 juta, taksu Rp 1,5 juta, tugu Rp 1,5 juta, surya Rp 1,5 juta, dan candi sekitar Rp 2,5 juta tergantung tingginya. Untuk tembok penyengker bagian dari kuri, per meter persegi dikenakan sekitar Rp 700 ribu.
Volume pembelian tak sama, seperti misalnya ketika dewasa ayu atau hari baik , untuk membangun parahyangan seperti sasih kapat dan kedasa, kadang dalam sebulan bisa laku lebih dari tiga set. Satu set terdiri dari rong tiga taksu, surya dan tugu , serta candi. Rata-rata total belanja seorang konsumen berkisar Rp 15 jutaan hingga Rp 20 jutaan.
Bali diberkati dengan alam yang sangat indah dan memiliki ekosistem alami yang terawat, seperti pantai, pegunungan, danau, air terjun, bukit, air panas alam, hutan, dan lainnya. Wisata alam di Bali sangat ideal untuk dikunjungi dan melakukan berbagai aktivitas baik sendiri ataupun berkelompok. Pengunjung ke wisata alam tidak hanya akan memiliki pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga meniggalkan kepuasan tersendiri terhadap lingkungan alam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar